Gambar tersebut adalah salah satu dari banyak gambar yang menyindir para pengguna gadget yang selalu sibuk dengan gadget di genggamannya. Namun di jaman belum muncul gadget pun sikap antisosial juga sudah ada, seperti di gambar. Lha terus piye jal? isih penak jaman’e sopo?
Dengan atau tanpa ada gadget, kita pun sedikit banyak juga akan atau pernah di posisi seperti pada ilustrasi tersebut, entah sadar atau tidak kita pasti akan mencari ponsel untuk sekadar meihat jam atau memutar musik, membuka akun media sosial saat di dalam angkutan umum, antrean, ruang tunggu stasiun, bandara dan bahkan di tempat ibadah. Tak jarang kita pun ikut sibuk melihat segala berita yang kita lihat di media sosial dengan judul yang sungguh sangat membuat penasaran seperti judul artikel ini, atau mengikuti berita dari individu yang booming karena ocehannya yang sensasional dan fenomenal, atau terlibat dalam debat pilot dokar yang ujung-ujungnya saling serang antar kubu Y dan kubu Z. Sedangkan beberapa orang tanpa gadget pun terkadang malah juga sibuk mencela orang yang sedang ber-gadget ria.
Namun masih banyak orang yang memang sangat menghargai waktunya, sehingga di waktu senggang pun dia tetap berkutat dengan gadgetnya untuk memantau bisnisnya, mengejar deadline, atau hal lain. Lalu pertanyaan yang timbul adalah, “Ada berapa banyak orang yang menggunakan gadgetnya untuk bekerja di sela-sela waktunya, atau untuk mengaji?”
Antisosial tidak hanya disebabkan oleh gadget, koran, atau buku yang dipegang tiap individu saat berada di keramaian. Karena satu dan lain hal, setiap individu lebih memilih untuk diam, atau berkutat dengan bacaan atau bahkan gadgetnya saat berada di fasilitas umum. Banyak faktor yang memengaruhi dan mungkin sudah bisa kita tebak sendiri dengan melihat kondisi saat mencoba ramah pun dianggap modus, dan saat bersikap acuh pun dianggap tidak ramah. Antisosial ada karena perilaku, sikap dan kebiasaan yang tertanam di masing-masing individu.
Semoga bermanfaat.
Monggo dikomentari.