Rumangsa
Panjangnya antrean haji membuat pesimis banyak pihak. Sampai saat tulisan ini dibuat, daftar tunggu jamaah haji untuk Jawa Timur sudah mencapai tahun 2032. Berarti bila kita daftar haji tahun ini, baru tujuh belas tahun lagi baru kita akan berangkat.
Karena begitu lamanya daftar tunggu ini, beberapa pihak kemudian beralih untuk beribadah umroh. Meskipun umroh tidak menggugurkan rukun Islam kelima, beberapa pihak sudah sangat bahagia bila dapat menunaikan umroh.
Sayangnya, banyak pihak memanfaatkan keinginan dan ketidaktahuan para tamu Allah yang hendak bertamu ke Baitullah ini. Kasus terlantarnya jamaah umroh asal Jambi di salah satu hotel di Jeddah (tribunnews.com, 20/5) menjadi fenomena gunung es. Kasus-kasus semacam ini semakin sering saja terjadi.
“Agar kasus seperti itu tak terus berulang, Kemenag menghimbau masyarakat untuk cermat dalam memilih PPIU atau biro travel umrah.” ujar Menag di twitter Jumat (22/05) lalu.
Berikut petikan lengkap ciutan menang itu:
– Pertama; pastikan apa nama PPIU itu, dan pastikan apakah PPIU tsb sudah resmi mendapat izin dari Kemenag. Oh ya, bila ingin mengetahui suatu PPIU itu berizin resmi atau tidak, silakan buka haji.kemenag.go.id.
– Kedua; pastikan kapan (tgl dan jam) jadwal keberangkatan ke tanah suci dan pastikan apa nama maskapai & nomor penerbangannya.
– Ketiga; pastikan berapa harga paket umrah, dan pastikan apa saja pelayanan yg didapat jamaah dg harga tsb.
– Keempat; pastikan apa nama dan alamat lokasi hotel yg akan didiami selama jamaah berada di tanah suci.
– Kelima; pastikan visa yg digunakan dalam perjalanan umrah.
Itulah lima tips pasti ala Menag, untuk menghindari gagal umroh. Gagal berangkat umroh bukan hanya menguras fisik, tetapi juga menguras emosi. Bukan hanya merugikan jamaah sendiri, tetapi juga merugikan keluarga yang menunggu di rumah.
Jadi, sahabat cerdas sebaiknya berhati-hati, terutama dalam memilih agen travel umroh. Sebab, inilah langkah pertama dan salah satu langkah paling penting.
