in

Aesir dan Nestapa Kehidupan High-Elf


Daftar Isi

Realita hidup panjang; Untuk apa?

Bagaimana jika bisa hidup lebih lama daripada orang lain? Pasti menyenangkan.

Mungkin itu yang berada di pikiran banyak orang.

Namun, di kisah satu ini, kita akan diajak untuk mempertimbangkan pemikiran tersebut.

Layaknya kisah isekai pada umumnya, Aesir, pemeran utama kita, memulai kisahnya lari dari kehidupannya yang membosankan. Dia adalah High Elf, yang memiliki rentang hidup jauh melebihi Elf biasa. Bahkan setelah tubuhnya mati, High-Elf akan tetap hidup sebagai Spirit.

Dia berkelana dari satu tempat dan tempat lain untuk menikmati kehidupan panjangnya. Dia melakukan banyak hal: belajar pandai besi dari Dwarf, berlatih bela diri berpedang dari Kaeha, menyelesaikan konflik perbudakan Elf, dan banyak hal lainnya.

Namun, kisahnya mulai merenggut hati ketika usia mulai menunjukkan kenyataannya: dia hidup dengan waktu yang berbeda dari semua kawan yang ditemuinya.

Jika melihat dari potensi yang bisa dia lakukan dengan masa hidupnya yang panjang, mungkin sangat menarik: banyak mempelajari hal baru, menjadi pengukir sejarah di berbagai generasi, dan kembali meneruskan perjalanan setelah puas dengan dirinya sendiri.

Realita hidup panjang: Masalah selalu menanti

Perlu disadari bahwa makin panjang hidupmu, maka makin banyak masalah yang akan kamu lalui. Ini termasuk masalah interpersonal antarmakhluk.

Saat Aesir mulai mengadopsi Wynn, Half-Elf yang lahir karena pertikaian Manusia-Elf sebelumnya, Aesir sudah mempersiapkan diri untuk semua masalah yang akan ditemuinya, termasuk kemungkinan akan melihat kematian anak angkatnya sebelum dirinya sendiri.

Meski hanya sebagai ayah angkat, melihat kematian anaknya yang dibesarkan dengan penuh cinta tentu sangat menyakitkan.

Jika Aesir tidak ingin merasa sakit, dia bisa saja menolak berinteraksi dengan siapa pun karena pada akhirnya, dia akan sendirian karena teman atau anaknya akan mati terlebih dahulu. Namun, dia menolak pemikiran itu.

Gambaran rasa sakit ini dijelaskan melalui kisah Irena. Irena, Elf yang pertama kali menjadi temannya saat keluar dari hutan, menangis di depan makam kedua karibnya, Martena dan Creias, selama menjadi petualang.

Aesir sendiri sudah berkelana lebih dari 30 tahun, pada detik ini, tanpa ada perubahan fisik pada dirinya, sementara teman dan gurunya sudah ada yang menuju akhir hayatnya.

Lalu, jika kamu berada diposisinya, apakah kamu akan kuat jika kesedihan akan kehilangan seseorang itu berulang terus-menerus dan makin sering karena jumlah teman dan karib yang terus bertambah?

Itulah pertanyaan-pertanyaan yang ingin dimunculkan oleh Kou Narita Rarutori, pengarang dari novel dan manga ini.

Jadi, sudah pasti hidup lebih lama tidaklah seindah bayangan, tapi bukan juga selalu berisi penderitaan.

Namun, bagaimana cara High-Elf kita akan menghadapinya dan bagaimana perkembangan karakternya akan terungkap di chapter-chapter terbarunya.

Rating: 5 out of 5

Kisah yang mendalam yang membuat pembaca menaiki rollercoaster perasaannya. Sangat saya sarankan bagi semua penyuka komik/manga.

Menurut saya, hal yang membuat kisah Aesir menarik adalah caranya tetap tabah menghadapi masalah dan penderitaan yang tidak menggunakan penjelasan sepele seperti “Oh dia Main Character, pasti kuat.” atau “Dengan kekuatan pertemanan, blablabla…” Kisahnya menjelaskan perasaan yang dia alami dan mengajak pembaca untuk merenung, bukan untuk mengiyakan bahwa dia kuat, tetapi melihat dari sudut pandangnya.

Bagikan ke:
perahu kecil yang diparkir

Kisah Nasrudin – Tidak Pernah Tahu Kapan Akan Berguna

Ilustrasi panci milik Nasrudin

Kisah Nasrudin – Jika Panci Bisa Beranak Pinak